Hape gue yang keren (pada jamannya) tiba-tiba berbunyi sendiri. Ih, tumben ada yang SMS, palingan provider. Lalu tanpa melihat siapa yang SMS, gue lanjut
Mega ini bukan ibunya Megatron ya, ingat itu. Mega adalah sosok keibuan tapi bukan seperti Megawati juga. Jadi Mega ini pokoknya begitulah. Anaknya sabar banget, bukti kesabarannya adalah dengan mengundang kami semua ke kosannya dia buat makan. IYA, MAKAN. hahaha
Nah, di SMS undangan itu, Mega menyertakan kalimat turut mengundang niniak mamak eh yakali nikahan -_-, maaf, salah fokus. Mega juga mengundang para wanita super dan sering kalap kalau udah ketemu yang namanya makanan, here they are,
![]() |
TAMU UNDANGAN |
Yang paling kiri itu adalah orang yang paling sering masuk blog gue. Saking banyaknya nama dia di blog ini, maka nama Yunca gue ganti aja jadi SYAHRINI. Domisili di Padang, lagi berusaha move on dan suka men-delcont kalau kita nggak test contact atau BBM dia dalam jangka waktu 2x24 jam. Kejam.
Yang bajunya beda sendiri (baju merah), itu gue. Setengah anak kos, setengah anak rumahan. Paling sering pulang kampung dengan alasan "mumpung kampung belum jauah dimato." Anaknya tengil dan enak banget diajak makan, apalagi kalau dibayarin #eh.
Yang tengah itu namanya Ira. Paling bijaksana diantara kami yang cuma bijaksini. Makanya gue suka manggil Ira dengan sebutan Umak (Ibu). Suka nanyain tugas pas lagi ngumpul dan ngerumpi. Alhasil, jadilah kita cuekin Ira kalau udah nanya tugas, dan panik pinjem tugas Ira waktu tugasnya mau dikumpul. Maafkan anakmu, Mak.
Nomer dua dari kanan, Icailla. Ponakannya Saipul Jamil. Dikit-dikit dinyanyiin, mentang-mentang suaranya bagus. Dalam event apapun diantara kami, Icailla adalah seksi cuci piring. Bahkan dia sudah menganggap cuci piring adalah salah satu hobinya. Ngenes.
Yang paling kanan adalah Ramah alias Mrs.Right. Mrs. Right pinter masak, suka beres-beres, pokoknya calon mantu idaman daah. Lagi belajar cara makai pensil alis. Nggak mau neko-neko sama Mrs. Right, takut nanti dia marah dan jadi Mrs. Not Fine.
Jadi, sepulang kelas Interpretation Rabu itu, kami bertujuh pergi ke sebuah super-lapau (semacam supermarket versi KW) untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan. Sebenarnya bukan kami yang belanja milih-milih bahan, tapi cuma Mega dan Ira, selebihnya ngadem depan showcase minuman dingin.
Sebelum membeli bahan, kami merundingkan kira-kira menu apa yang enaknya dimasak diwaktu ujan-ujan gini. For your information, seharian itu ujannya deras banget, sederas cinta gue ke...... #oke salah fokus lagi.
Setelah dua jam diskusi di super-lapau, maka kita berkesimpulan kita masak Minas aja. Minas itu semacam makanan bergizi ala anak kos. Kalau di restoran biasanya dikasih nama fried rice with chilli combine with noodle served with a sauce.
Sesampainya di
kosan barunya Mega dan Adek, tanpa berlama-lama, Mega sebagai tuan rumah
membuka suara dengan mengajak kami semua mulai masak didapur. “Yok, mulai yok,”
ajak Mega dengan berjumawa. Maka dengan berjamaah kami serempak menjawab
“selowww, Ga. Bentar lagi dong.” Emang kami semua tidak bisa diandalkan.
Dengan air mata berlinang karena telah menyesal mengundang kami, Mega mulai megiris bawang.
![]() |
Anak Hilang |
Adek : "Katakan padaku, Suketi. Apa yang mesti kita kumpul besok?" (*brak, meja digebrak)
Gue : "nggg anuu.. itu..."
Adek : "HUAPAH? Kau ngomong apa, Suketi?" (*kemudian Adek ngisap cokolatos)
Gue : (Kemudian gue komat-kamit bacain ayat kursi supaya Adek kembali normal).
Oke, kembali ke dapur. Masing-masing personel sudah stand by di posisi masing-masing. Gue ama Syahrini cuma tahan 5 menit ngiris-ngiris bawang sambil ngerumpi. Kek ibu-ibu komplek banget ya. -__-
![]() |
Percayalah, ini bukan setting-an. |
Yunca : "Nes, kredit panci yang kemaren berapaan?"
Gue : "Seribu sehari, lo nggak ikutan beli kemaren?"
Yunca : "Enggak, panci di rumah masih bagus. Besok deh gue lempar dulu ke babang *sensor* biar remuk terus beli baru."
Kemudian Adek datang. . . *kasih backsound burung gagak. . .
Adek : "Ada bawang termutilasi, sidik jari siapa disana?"
UDAH, NGGAK USAH DILANJUTIN YA . . .
Personel yang lain udah mulai beraksi. Here we go . . .
![]() |
Ini Mrs. Right. Spesialis goreng telur |
![]() |
Ini Umak Ira. Spesialis mie goreng merangkap duta indomie air tawar barat |
![]() |
Dan ini Mega lagi membenarkan irisan bawang gue. Spesialis Nasi Goreng. |
![]() |
INI MUKA MINTA DILEMPAR TABUNG GAS -_- |
AIR CUCURAN ATAP MENGALIRNYA KE DAPUR JUGA MEEN. Gue, Yunca, dan Icailla dengan seketika kehilangan muka sombong tadi. Jadilah kita bertiga bertugas menjaga debit air di dapur supaya dapur tetap bearsap. Eaaakk..
![]() |
Penjaga pintu air. |
![]() |
Sendok gede dengan porsi jumbo ala Yunca. |
![]() |
Satu gelas untuk 7 orang, biar Icailla nggak banyak cuci piringnya nanti. |
Lagi diem-diemnya makan, kita kalau lagi makan emang diem-dieman (ini antara menjaga norma kesopanan dan menjaga makanan supaya nggak diembat pas kita lagi asik ngomong, hahaha), tiba-tiba terdengar bunyi kreek. Semua mata tertuju pada piring Umak Ira. IRA MATAHIN SENDOK SODARA SODARA.
![]() |
Ini yang makan Umaknya Megatron. |
![]() |
MENERIMA JASA CUCI PIRING, 10rbu per kilo. |
"Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa di beli
Tak akan bisa di beli
Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Janganlah berganti
Tetaplah seperti ini"
- Ipang (Sahabat Kecil)