new

Friday, June 7, 2013

Bahagia Itu Sederhana

Daaann akhirnya blog ini pun terbuka setelah sekian lama gue terbiasa membuka Microsoft Word. Gue bukan blogger lagi setelah beberapa bulan nggak ngeblog. GUE ADALAH MICROSOFER WORDER. Kenapa namanya demikan? karena segala sesuatu yang menyatakan "pengguna/pelaku" biasanya diakhiri dengan "-er". Contoh lainnya adalah:
Pemasak Nasi = Rice Cooker
Tempat penyimpan air = Galoner Dispenser
Pendengar = Listener
Pencontek = Pinter

Ok, back to the story. Minggu ini merupakan minggu dimana ketabahan gue sebagai mahasiswa diuji. Dosen ngasih tugas dua buah paper dengan deadline pada hari yang sama. Bedanya, paper yang satu disumpahin dulu baru dikumpul.
Demi Tuhan, papernya pake sumpah pada halaman setelah cover yang isinya kira-kira begini :

"Demi Tuhan saya, saya bersumpah bahwa saya mengerjakan paper ini sendiri tanpa dibantu ataupun membantu." ---> ini bukan lirik lagu karya Arya Wiguna.

Oke sip, maka dengan selamat sentausa gue mengantarkan dua buah paper tadi siang kepada seorang korban tugas sebut saja "ketua".

Korban Tugas. Diduga korban menyelesaikan dua buah paper pada jam 4 pagi.
Sebelum ngumpulin paper, gue mesti menyelesaikan soal ETIKA. Iya, ada mata kuliah etika yang harus diujiankan juga. Bapak pengawas ujian etika tadi mengatakan, "Saya tdak suka jenis mata kuliah seperti mata kuliah etika ini. Mana tau yang ngasih kuliahnya belum beretika." Dengan penuh air mata bahagia, gue mengabadikan foto bapak yang gue lupa namanya. Yang pasti Bapak ini sangat bijak sekali sodara sodara.
Bapak Bijak. Seharusnya gue menambahkan efek blink-blink difoto bapak ini.
Sebelum ujian gila-gilaan minggu ini, gue masih sempat-sempatnya mencari kebahagiaan dengan seorang kriminal teman. Tema perjalanan kita hari itu adalah : BAHAGIA ITU SEDERHANA. Kenapa temanya demikian? Karena kita lagi nggak bahagia disaat itu. #sudahlah. Selanjutnya gue bakal cerita pakai foto karena tangan gue udah kram buat ngetik. Cekidot.
Kita mulai dengan mengisi perut yang lapar. Semua terasa damai, angin berhembus, matahari bersinar dengan bersemangatnya. Dan makhluk-makhluk ini sangatlah kelaparan.
NASI MANA NASIIII....
Kemudian mbak-mbaknya ngasih menu yang kami pesan dengan porsi yang luar biasa besar untuk lambung kami yang unyu. Dengan berton-ton rasa bersalah kami meramu makanan sisa menjadi satu menu baru yang akan booming mengalahkan nasi kucing.
DELISHES. Harga kaki llima, rasa kaki ayam.
 Mau tau resepnya?? Ini diaa, langsung dari chef berkualitas :
Campurkan semua bahan. Tambahin Upil juga boleh.

Aduk merata, jangan sampai ada yang terlewatkan.

Pastikan tidak ada yang melihat tingkah brilian Anda.

Cicipilah walau sedikit.
Oke, Silahkan mencobaaaa.....

Kemudian kita jalan keliling-keliling untuk membuktikan bahwa Bahagia itu sederhana. Dan memang, Bahagia itu sederhana bangeeeettt...
Tersangka merupakan dua anak yang dengan polosnya bermain mobil-mobilan sambil ngupil di MALL.
Oke, jadi kesimpulannya, Bahagia itu sederhana sodara sodara. Cukup ikuti kata hatimu.. Yeah.. Sekian postigan gue kali ini, I don't know how to say "bye" in this post.. So I say "Bye."