new

Sunday, March 1, 2015

(Hampir) Tenggelamnya Minas Mega

*Bip
Hape gue yang keren (pada jamannya) tiba-tiba berbunyi sendiri. Ih, tumben ada yang SMS, palingan provider. Lalu tanpa melihat siapa yang SMS, gue lanjut bikin tugas skripsi bongkar-bongkar 9gag. Setengah jam berlalu barulah gue liatin hape lagi dan jeng jeeeng, ternyata bukan provider pemirsah. Gue gemetaran, nafas sesak, gue terharu karena gue jarang di SMS-in orang, maka dengan semangat membara gue baca SMS dari Mega yang mana isinya merupakan sebuah kabar bahagia sejagad. Malam itu Mega SMS gue, ngajakin masak-masak bareng besoknya walapun sebenarnya gue tau Mega males ngajakin gue karena gue nggak doyan masak, doyannya nyicip doang. Rencananya habis kuliah kita belanja bahan, terus masak deh di kosan barunya Mega. Ceritanya, Mega awal semester kemaren pindah kosan bareng Adek. Jadi acara makan-makan kali ini temanya SYUKURAN KOSAN BARU MEGA DAN ADEK. *kemudian kasih soundtrack KOSAN PASTI BERTEMU by APGAN.

Mega ini bukan ibunya Megatron ya, ingat itu. Mega adalah sosok keibuan tapi bukan seperti Megawati juga. Jadi Mega ini pokoknya begitulah. Anaknya sabar banget, bukti kesabarannya adalah dengan mengundang kami semua ke kosannya dia buat makan. IYA, MAKAN. hahaha

Nah, di SMS undangan itu, Mega menyertakan kalimat turut mengundang niniak mamak eh yakali nikahan -_-, maaf, salah fokus. Mega juga mengundang para wanita super dan sering kalap kalau udah ketemu yang namanya makanan, here they are,

TAMU UNDANGAN
Sebelumnya gue kenalin dulu tamu undangan yang ada di foto. Urutannya dari kiri ke kanan yaa..
Yang paling kiri itu adalah orang yang paling sering masuk blog gue. Saking banyaknya nama dia di blog ini, maka nama Yunca gue ganti aja jadi SYAHRINI. Domisili di Padang, lagi berusaha move on dan suka men-delcont kalau kita nggak test contact atau BBM dia dalam jangka waktu 2x24 jam. Kejam.
Yang bajunya beda sendiri (baju merah), itu gue. Setengah anak kos, setengah anak rumahan. Paling sering pulang kampung dengan alasan "mumpung kampung belum jauah dimato." Anaknya tengil dan enak banget diajak makan, apalagi kalau dibayarin #eh.
Yang tengah itu namanya Ira. Paling bijaksana diantara kami yang cuma bijaksini. Makanya gue suka manggil Ira dengan sebutan Umak (Ibu). Suka nanyain tugas pas lagi ngumpul dan ngerumpi. Alhasil, jadilah kita cuekin Ira kalau udah nanya tugas, dan panik pinjem tugas Ira waktu tugasnya mau dikumpul. Maafkan anakmu, Mak.
Nomer dua dari kanan, Icailla. Ponakannya Saipul Jamil. Dikit-dikit dinyanyiin, mentang-mentang suaranya bagus. Dalam event apapun diantara kami, Icailla adalah seksi cuci piring. Bahkan dia sudah menganggap cuci piring adalah salah satu hobinya. Ngenes.
Yang paling kanan adalah Ramah alias Mrs.Right. Mrs. Right pinter masak, suka beres-beres, pokoknya calon mantu idaman daah. Lagi belajar cara makai pensil alis. Nggak mau neko-neko sama Mrs. Right, takut nanti dia marah dan jadi Mrs. Not Fine.

Jadi, sepulang kelas Interpretation Rabu itu, kami bertujuh pergi ke sebuah super-lapau (semacam supermarket versi KW) untuk membeli bahan-bahan yang diperlukan. Sebenarnya bukan kami yang belanja milih-milih bahan, tapi cuma Mega dan Ira, selebihnya ngadem depan showcase minuman dingin.

Sebelum membeli bahan, kami merundingkan kira-kira menu apa yang enaknya dimasak diwaktu ujan-ujan gini. For your information, seharian itu ujannya deras banget, sederas cinta gue ke...... #oke salah fokus lagi.
Yunca Syahrini ngasih usul supaya kita masak spageti aja. Karena masak spageti dirasa terlalu susah, maka gue kasih usul supaya kita masak rendang aja gitu yang agak simple-an dikit. Kemudian mereka rame-rame ceburin gue ke got, padahal gue nggak tahu salah gue apa. :|
Setelah dua jam diskusi di super-lapau, maka kita berkesimpulan kita masak Minas aja. Minas itu semacam makanan bergizi ala anak kos. Kalau di restoran biasanya dikasih nama fried rice with chilli combine with noodle served with a sauce



Sesampainya di kosan barunya Mega dan Adek, tanpa berlama-lama, Mega sebagai tuan rumah membuka suara dengan mengajak kami semua mulai masak didapur. “Yok, mulai yok,” ajak Mega dengan berjumawa. Maka dengan berjamaah kami serempak menjawab “selowww, Ga. Bentar lagi dong.” Emang kami semua tidak bisa diandalkan.

Dengan air mata berlinang karena telah menyesal mengundang kami, Mega mulai megiris bawang. Yunca Syahrini kemudian menghampiri dengan hati yang sudah teriris. Gue bengong sambil pegang sendok (siap sedia kalau ada yang mau di cobain). Icailla mulai mencuci luka dihati. Ira mulai memanaskan semangat Skripsi yang mulai memudar. Mrs. Right kemudian datang dengan membawa semangkuk kebenaran. Ya, kami semua kumpul di dapur kecuali Adek. Kemana Adek?  

Anak Hilang
Ternyata Adek dengan santainya nyari resep Minas di novel Sherlock Holmes. Adek ini penggemar berat hal-hal yang berbau detektif dan teori konspirasi (bukan konspirasi hati). Jadi kalau ngomong sama Adek ini (walaupun percakapan normal seperti nanyain tugas buat besok apa) kita bakalan berasa dilempar ke ruang interogasi dengan lampu yang hanya nyala satu dan bergoyang-goyang kemudian Adek datang sambil gebrak meja kemudian terjadilah dialog begini:
Adek : "Katakan padaku, Suketi. Apa yang mesti kita kumpul besok?" (*brak, meja digebrak)
Gue   : "nggg anuu.. itu..."
Adek : "HUAPAH? Kau ngomong apa, Suketi?" (*kemudian Adek ngisap cokolatos)
Gue   : (Kemudian gue komat-kamit bacain ayat kursi supaya Adek kembali normal).

Oke, kembali ke dapur. Masing-masing personel sudah stand by di posisi masing-masing. Gue ama Syahrini cuma tahan 5 menit ngiris-ngiris bawang sambil ngerumpi. Kek ibu-ibu komplek banget ya. -__-

Percayalah, ini bukan setting-an.
Kira-kira percakapan di foto itu seperti ini:
Yunca : "Nes, kredit panci yang kemaren berapaan?"
Gue    : "Seribu sehari, lo nggak ikutan beli kemaren?"
Yunca : "Enggak, panci di rumah masih bagus. Besok deh gue lempar dulu ke babang *sensor* biar remuk terus beli baru."
Kemudian Adek datang. . . *kasih backsound burung gagak. . .
Adek   : "Ada bawang termutilasi, sidik jari siapa disana?"
UDAH, NGGAK USAH DILANJUTIN YA . . . 
Personel yang lain udah mulai beraksi. Here we go . . .

Ini Mrs. Right. Spesialis goreng telur
Ini Umak Ira. Spesialis mie goreng merangkap duta indomie air tawar barat
Dan ini Mega lagi membenarkan irisan bawang gue. Spesialis Nasi Goreng.
Disaat tiga personel tersebut bekerja, maka kemanakah gue, Yunca, dan Icailla? Kami bertiga berubah jadi juri monsterchef yang foto-foto terus ngerumpi. 

INI MUKA MINTA DILEMPAR TABUNG GAS -_-
Nah, lagi asik-asiknya poto, eh masak maksudnya, tiba-tiba ada air mengalir di kaki gue. BUKAN, GUE NGGAK NGOMPOL. TERNYATA INI NAMANYA KEBANJIRAN.
AIR CUCURAN ATAP MENGALIRNYA KE DAPUR JUGA MEEN. Gue, Yunca, dan Icailla dengan seketika kehilangan muka sombong tadi. Jadilah kita bertiga bertugas menjaga debit air di dapur supaya dapur tetap bearsap. Eaaakk..

Penjaga pintu air.
Dengan penuh perjuangan, akhirnya Minas kami siap saji. Masalah lainnya muncul ketika mau makan. Kita kekurangan sendok. Akhirnya, salah satu dari kami yang tidak mau disebutkan identitasnya (SEBUT SAJA YUNCA) makan dengan menggunakan sendok nasi yang lebar. 

Sendok gede dengan porsi jumbo ala Yunca.
Kami disuguhi minuman yang dapat mempersatukan rasa kekeluargaan diantara kami. Air putih dalam teko. 

Satu gelas untuk 7 orang, biar Icailla nggak banyak cuci piringnya nanti.

Lagi diem-diemnya makan, kita kalau lagi makan emang diem-dieman (ini antara menjaga norma kesopanan dan menjaga makanan supaya nggak diembat pas kita lagi asik ngomong, hahaha), tiba-tiba terdengar bunyi kreek. Semua mata tertuju pada piring Umak Ira. IRA MATAHIN SENDOK SODARA SODARA.

Ini yang makan Umaknya Megatron.
Maka setelah sampai pada penghujung acara, saatnya Icailla berak_si. Sorry, salah spasi pemirsa. Maksudnya ICAILLA MULAI BERAKSI. 

MENERIMA JASA CUCI PIRING, 10rbu per kilo.
Finally, kami seluruh kru yang bertugas dan kru yang tidak bertugas pada acara kali ini mengucapkan terimakasih untuk hari Rabu yang kenyang dan ceria ini. Saya temannya Syahrini melaporkan dari Kosan Mega. 


"Kesempatan seperti ini
Tak akan bisa di beli
Bersamamu kuhabiskan waktu
Senang bisa mengenal dirimu
Rasanya semua begitu sempurna
Sayang untuk mengakhirinya
Janganlah berganti
Tetaplah seperti ini"
- Ipang (Sahabat Kecil)