new

Wednesday, December 11, 2013

Apuk, Cepat Pulang Puk

Judulnya kok kayak judul sinetron atau FTV gitu ya? Bodo amat, yang penting nggak mirip judul sinetron laga naik elang.

Jadi, tepat tanggal 12 Desember ini gue nge-post tentang si Apuk, bocah yang dulunya bulet kayak Bakpao, tapi sekarang udah tinggi menjulang kayak Bakpao salah cetakan. Apuk itu adalah..... *Jeng jeeeeng...
Ini bukan bintang film laga china, Boboho. Bukan, serius bukan.
Nama lengkapnya Rafky Ramadhan, kelas 7 SMP dan punya banyak idola cewek *Idung nya jangan kembang gitu ya puk* (ini hipotesis sejauh gue memantau sih). Hobi yang paling utama dan pertama sekali adalah MAKAN. IYA.
Suka kalap kalau udah nemu makanan
Hobi lainnya itu adalah membaca. Dalam hal ini gue salut sama ni anak. Dulu pernah Apuk minta beliin buku "WHY" yang isinya rata-rata science untuk anak-anak itu. Nah, habis beli tu buku, gue sama mama-nya Apuk keliling buat beli keperluan yang lain. Sementara kita keliling, si Apuk malah sibuk membaca sambil jalan. Sampai pas di Bajaj mau pulang pun masih aja baca bukunya. Alhasil, pas nyampe di rumah, satu buku tamat. -_-

 Beberapa minggu yang lalu, bocah ini minta dibikinan satu postingan khusus tentang dia, maka terlintas lah ide di benak ini untuk membongkar hal hal yang di anggap tabu menjadi layak untuk diperbincangkan. Semua akan dikupas secara tajam, setajam pisau dapur di postingan kali ini. Siap-siap aja ini gue di amuk pas ketemu. hahaha *senyum licik.

Mau nggak mau gue mesti ngaku kalau ini bocah dari kecilnya emang udah cubitable alias enak buat dicubitin. Cubit sampai nangis pun nggak apa apa, soalnya Apuk kecil udah gadang rarau, bahasa Indonesianya "gampang nangis". Jadi udah biasa aja liat dia nangis.

Gue masih ingat, waktu Apuk umur 3 tahunan gitu, dengan riang gembira menghampiri mak wo (tante) nya yang lagi nyuci. Buat ke tempat penyucian itu harus lewatin kandang ayam-nya nenek. Kebetulan salah satu ayam betina nenek lagi sensitif pasca telurnya menetas. Apuk yang waktu itu lugunya minta ampun, dengan anteng berlari membelah kerumunan anak ayam yang baru menetas tadi. Alhasil adegan yang tidak kalah menarik dari adegan naik elang pun terjadi. Kali ini namanya adegan AYAM TERBANG. Si ayam dengan soundtrack "I believe I can fly..." berhasil mendaratkan cakarnya di jidat jenong si Apuk. Maka tumpahlah air mata itu. Ini baru cerita pemanasan.

Cerita lain mengenai hobi nangis si Apuk bermula dari foto ini :

Perhatikan lingkaran merah
Iya, lokasi kejadiannya di Bakso Lapangan Tembak, Bukittinggi. Ceritanya waktu itu abis lebaran. Bukittinggi rame banget, sampai sampai mau makan bakso aja mesti nangis dulu #eh. Rencananya gue, Apuk sama mama mau makan bakso disini, padahal udah tau ini tempat rame banget waktu itu. Karena Apuk ngotot pengen makan di sini, ya kita turutin deh. Kira-kira udah lebih sejam kita nunggu pesanan yang cuma BAKSO doang, tapi nggak juga datang-datang. Mama udah manggil pelayannya 3 kali tapi yang namanya bakso nggak juga menghampiri. Apuk yang saat itu gampang sekali terharu (baca: suka nangis) tiba- tiba saja menitikkan air mata. Eh, pas ditanya "kenapa nangis?" sambil lap ingus ia menjawab "yo baksonyo lamo bana tibo" yang dalam bahasa Indonesia artinya "Baksonya lama banget datangnya". Begitulah, gara gara bakso semangkuk, tumpah air mata seliter.
Finally, gue nawarin buat cari tempat makan lain. Maka kita bertiga terdampar di tempat pangsit yang enak bange tapi enggak rame. Maka dengan kecepatan sabetan ayam, mood si Apuk langsung berubah jadi begini :

itu pipi, bukan bakpao

Jauh sebelum hari-hari naas itu terjadi, terdapat masa dimana kejayaan apuk jualan jambu tidak dapat dipungkiri. Dulu di halaman rumah nenek ada pohon jambu yang manisnya nggak ketulungan. Kalau musim berbuah, siap siap aja denger nenek bersitegang dengan anak anak sekitar perihal "nggak boleh dipanjatin","nggak boleh dilempar batu",dan sebagainya. Disamping rumah nenek itu ada MDA (Tempat ngaji) sama TK. Jadi sekitaran situ rame anak anak. Keluarga gue emang punya jiwa bisnis yang sudah turun temurun. Maka jadilah jambu ini dibisnisin pula dengan Apuk sebagai maskot penjualan. Apuk yang lucunya minta ampun (sayang, gue nggak nemu fotonya pada saat lucunya ini) dan pada saat itu ngomongnya masil alay cadel-pun sukses menarik minat pembeli. Dengan uang hasil penjualan jambu, kita beli bakso sekeluarga besar, iya keluarga ini emang besar besar dan besar banget.

Kini Apuk sudah tumbuh ke atas. IYA, TINGGIAN DIA DARI KAKAKNYA INI (pasti Apuk paling seneng baca yang ini).

Ini fotonya 3 tahun yang lewat. 
masih unyu unyu dan cubitable
Tapi sekarang......................

Udah agak sangar dan nggak bisa di cubit lagi
Ngemeng-ngemeng, menurut pantauan yang tidak sengaja terpantau, Apuk ini aktif sekali menentang perkembangan boyband boyband di Indonesia, apalagi boyband-nya yang ada junior junior itu. Secara ni anak Alhamdulillah nggak suka musik yang begitu. Dia mah mainnya Avenged Sevenfold, kalau nyanyi bisanya Dear God doang. #eh. Tapi bener, dia suka rock sama classic. Gue sempat dikirimin MOZART sampai memori hape gue penuh. Emang Apuk paling hapal liriknya MOZART. (eh, emang MOZART ada liriknya gitu? haha).
Dan yang paling gue senengin adalah dia nerusin jejak kakaknya yang kece ini, hahahaha. Dia anak karate lho, maka tingkat ke kece-an si Apuk naik 80%. Dulu waktu gue sabuk biru, apuk masih sabuk putih. Sekarang, gue masih sabuk biru, dan Apuk juga sudah sabuk biru. IYA, gue nggak ada progress. -__-" Tapi, biar Apuk aja yang lanjutin perjuangan ini. #eh :P

Finally, gue cuma mau bilang,


HAPPY BIRTHDAY APUK. SEMOGA TAMBAH COOL, TAMBAH PINTER, CITA-CITANYA TERCAPAI (Dulu pernah bilang mau jadi Astronot, jadi Dokter, jadi Tentara, apapun itu, semoga sukses dijalannya, AMIN). 

MUDAH-MUDAHAN TAHUN BARU UDAH DI RUMAH YA. :P

Nih, tak kasih lagu satu.


COME HOME-ONEREPUBLIC.

 I say to you, come home, come home
'Cause I've been waiting for you for so long, for so long... :D

























Sunday, December 1, 2013

Olahraga Ekonomis dan Minimalis

Setelah menatap nanar postingan terakhir yang gue bikin seabad  beberapa bulan yang lalu, akhirnya keinginan yang tulus dari dalam hati untuk mulai menulis lagi muncul. Kemaren gue sempat nulis tulisan kilat yang alakadarnya, IYA, daripada nggak ada postingan. Muehehehehe

Ada yang beda dengan postingan kali ini. FYI, kali ini gue nge-post di kelas paling ekstrem semester ini. Kelas dimana tugas bikin buku setebal 3 cm yang sudah kita bikin bagus2 ditolak mentah mentah dan diulang lagi sampai badan dan kantong kita kering. Oke, cukup curhatnya. Langsung ke topik.

Berhubung ini udah deket tahun baru,maka gue bakal bahas yang namanya Olahraga. #Eh

Gue bukan tipe orang yang suka olahraga, tapi walaupun demikian, gue tetap olahraga tiap hari. Olahraga pertama gue tiap pagi yaitu olahraga untuk memacu kerja jantung. Saat nyawa masih setengah di badan dan elo sadar kalau elo tu TELAT BANGUN. Ini cara ampuh untuk memacu kerja jantung yang disinkronisasikan dengan kecepatan "siap-siap mau berangkat" ditambah lagi masih bengong mengingat buku dan tugas apa yg mesti di bawa. #Dasar #Anakyanganeh

Dengan olahraga ini, berat badan bisa turun sampe 3 kilo mengalahkan program O*D nya si om botak. Selain itu, kelebihan dari metode yang gue temukan diatas adalah tidak adanya biaya yang harus dipikirkan. Sebagai anak kos yang baik dan sebagai manusia yang belum menghasilkan (lagi bener) gue berpendapat kalau olahraga harus yang hemat. Dari sekian banyak olahraga yang gue tau, hampir semuanya harus dimodali dengan duit. Nah, kalau olahraga Telat Bangun yang gue lampirkan diatas tidak akan ada kantong yang akan dirugikan.

Mari kita menelaah Olahraga yang umum dilakukan orang. Yang paling tenar akhir-akhir ini adalah olahraga futsal. Jangan dikira olahraga ini hanya untuk cowok, sekarang cewek juga udah banyak kok yang berani berfoto dan update instagram bermain di lapangan futsal.
Ya kali main futsal harus kayak gini

Nah, menurut hemat gue, futsal ini sangat tidak ekonomis. Kalau mau main, lo kudu nyari tempat (lapangan dulu) dengan biaya sewa bisa setengah biaya kosan. Walaupun bayar rame rame tapi sayangilah kantong Anda. INGAT AKHIR BULAN.
Olahraga ini juga sangat tidak minimalis (terserah gue apa namanya) karena kita mesti luangin waktu untuk main. Nggak bisa nyambil.

MAKA MASIH KERENAN OLAHRAGA TELAT BANGUN GUE..huehehehe

Nah begitu juga dengan olahraga lain seperti Badminton, Renang, de le le. Coba pikirkan sendiri ya dimana letak ekonomis dan minimalisnya. Dosen gue udah datang bawa golok kopi sama bahan ajar tuh.. yo wes.. see you in the next post. :P