new

Saturday, May 23, 2015

L.D.R

"L" nya panjang, kek rute pesawat.

Ada banyak kepanjangan LDR menurut para ahli. Ada yang bilang Lelah Disiksa Rindu, Lelah Disiksa Revisi, Lama-lama Direbut Orang, Long Distance Reladiboongin, atau bahkan bisa jadi Light-Dependent Resistor (ini entah apa, gue nemu ini di wikipedia :P). Kepanjangan yang benar dan yang gue maksud disini adalah Long Distance Relationship.
Apaan tuh artinya?
Gue yakin udah pada tau deh artinya. Iya, bahasa sederhananya "aku disini dan kau disana" alias hubungan jarak jauh. Bahasa kasarnya yang sering temen-temen gue bilang adalah "hubungan setingkat diatas jomblo." *kemudian disiram air keras dari seberang sana. Hahaha
Dari sekian banyak kepanjangan LDR, enggak satupun yang berarti bagus, jelek semua. Jadi, masih mau LDR-an? Masih kuat LDR-an? hihiw *coba bertanya pada jarak yang terpampang.. Eaaakk

Menurut gue, ada 3 tipe LDR.
1. L                                     D                                       R
Ini adalah tipe LDR yang sesungguhnya. Jarak antara keduanya bisa antar pulau, atau antar negara. Menjalani LDR tipe ini semacam ngeri-ngeri sedap. Ngeri liat harga tiket pesawat dan tetap sedap walau ketemunya cuma via skype. Orang-orang yang menjalani LDR versi ini biasanya hobi liatin peta dan tanggal. Ngitung jarak dan ngitung hari. Hahahaha kesian.
Tapi jangan dianggap remeh, mereka yang bertahan adalah sebagian kaum teraniaya yang hebat dan butuh sponsor dari provider yang menyediakan nelpon gratis seharian dan quota internet yang banyak serta jaringan yang oke. Yang paling penting adalah mereka butuh sponsor dari berbagai maskapai penerbangan. *sebar surat permohonan #eh

2. L              D               R
LDR tipe kedua ini adalah orang yang LDR-an nya cuma sebatas antar kota dalam propinsi (semacam angkutan umum -_-). LDR tipe ini bisa dibilang "enggak ketemu segan, bayar ongkos nggak mau". Kenapa begitu? karena mau ketemu tiap hari tapi mesti melakukan perjalanan beberapa jam dan ngabisin ongkos yang cukup buat beli kuota internet untuk skype-an selama 5 jam, galau nggak tuh? Nanggung LDRnya, sana jauhan lagi. #eh hahaha *kemudian disiram bensin.

3. L  D  R
Nah, ini gue yang sedih nulisnya. LDR yang ini adalah untuk orang-orang yang sebenarnya nggak LDR. Tapi ya gitu.
Mereka satu kota? IYA.
Deket? BANGET.
Kenapa dibilang LDR? karena mereka dipisahkan oleh kesibukan masing-masing. Udah, nggak usah dilanjutin yang ini. Kasian.

Well, sebenarnya apa sih serunya LDR dibanding pacaran yang bisa ketemu tiap hari? Berdasarkan penelitian gue, orang-orang yang LDR itu lebih menghargai waktu. Bagi mereka, sedetik ketemu itu udah berharga (ya kali nes, gimana ketemunya kalau cuma sedetik doang?). Jadi sekalinya ketemu, mereka bakalan ngerasa itu "mewah" banget. Kayak anak kost-an diajak makan di Bistro mahal. "Beda sama yang pacaran yang bisa ketemu tiap hari," ujar Bunga (sebut saja begitu) yang udah setahun lebih LDRan. Padahal si Bunga beserta para jomblo iri juga noh liat orang yang bisa ketemuan kapan saja diamana aja. hahaha

Sisi lainnya adalah orang LDR ini lebih kalem. KALEM, bukan KALAM (artinya gelap dalam bahasa Minang). Tapi ada juga sebagian LDR yang KALAM (baca: kulitnya kalam gelap. hahahaha). Oke, gue nggak bermaksud rasis atau semacamnya. Kenapa LDR itu kalem? Karena mereka sibuk kangen-kangenan sehingga mereka sering melamun yang mana sebagian orang menafsirkannya sebagai sifat yang kalem. (ini maksa banget penjelasannya, Nes -______-)

Para pengidap LDR akut ini juga harus kuat di PHP-in.
Maksud lo?
Misalnya gini, misalnya nih, hmmm.. contoh ya.. *mikir keras.
Misalnya:
Cowok : Mama, lagi apa?
Cewek : Lagi makan, mau barengan?
Cowok : Mama, CURHAT DONG..

Oh Tuhan, gue salah. Ini dialog pasiennya Mama Dedeh. Maaf kan penulis pemirsah. Ya kali jaman beras plastik pacarannya masih panggil Mama Papa -_-
Nah, udah tau kan PHP nya dimana? Ya itu, udah tau nggak bisa makan bareng, pake ditawarin makan bareng. hufffttt. Tapi PHP ini yang bikin LDR-annya berasa, semacam bumbu penyedap. Haha

So, Apa aja sih yang nempel banget sama anak-anak partai LDR ini?

PERTAMA. KANGEN!. Hayoooo, pasti para LDR pada angguk-angguk nih baca yang ini. Tingkatan kangennya itu bisa macem-macem. Sehari nggak ketemu mungkin mikirnya, "hmmm g pp, cetek banget sehari doang udah bilang kangen." Seminggu kemudian, "Udah seminggu ya, Semangat!". Sebulan kemudian, mulai deh tuh ngiris-ngiris bawang. Setahun kemudian, nangis-nangis sambil buka trav*loka.com. Kalau udah lebih setahun, hmmm nggak tau deh. Hanya mereka yang tegar yang bertahan #eh. hihi :D

KEDUA. Pasangan LDR ini paling hapal sama yang namanya PAKET NELPON MURAH. Coba deh tanya sama mereka yang LDR. Pasti pada tau harga paket nelpon murah di setiap provider. Soalnya pada survey dulu sebelum mereka beli kartu, biar nggak rugi-rugi amat. Hihi. Tapi hal ini tidak berlaku bagi pasangan LDR yang LDR-an antar negara, dan LDR yang sinyal di tempat pasangannya cuma ada sinyal provider si Merah, untung dikit ada si Biru. Hahaha If you know what I mean. :P
Selain itu, LDR-an ini juga akrab dengan istilah KEBABLASAN NELPON. Nah, ini, INIIII. Emang kalau lagi nelpon berdua itu suka lupa waktu sampe nggak nyadar kalau paketnya udah habis. Jadilah telpon putus dijalan gegara paket abis, pulsa pun ikutan habis. Hahaha. Coba kuliah juga bisa sampe lupa waktu, pas masuk kuliah semester 2, tiba-tiba udah wisuda aja gitu. #abaikan

KETIGA. LDR ini sering banget ngarep pintu kemana saja Doraemon itu ada atau bahkan Naga terbang sekalipun boleh asalkan bisa nganter mereka melewati gunung, turuni lembah, nyebrang laut, hingga akhirnya mengantarkan para pasangan LDR ini keliling dunia (Ya kali, Nes). Ini LDR pada tahap yang patut dikasihani dan diberi tiket pesawat PP. #eh

At the end, pada nyatanya ada yang berhasil LDR-an, dan ada juga yang mengakhiri LDR-annya karna berbagai alasan, seperti "Kamu terlalu baik jauh buat aku", "Aku mau fokus SBMPTN dulu","Aku mau belajar bikin beras plastik dulu", dan yang paling klasik adalah "Aku nggak kuat jauhan." Menurut pemikiran gue sebagai seorang calon sarjana Pendidikan Bahasa Inggris, apapun cobaannya kalau memang ingin bertahan karna hati, maka tidak ada alasan untuk berhenti #uhuyyy.

Jadi, tetaplah semangat para LDR yang budiman. The longer you wait for something, the more you will appreciate it when you get it. Because anything worth having, is definitely worth waiting. Tetaplah sabar hingga hari itu tiba. Yosh, Ganbatte kudasai ;)

For your information,  postingan gue kali sebagai syarat taruhan potong rambut sama Abang ini.
  
"Asem ni anak, jadi juga dia posting. Rambut gueeeehhh," Hasduni (Nyaris 23 tahun).
Kalau gue posting blog post yang baru, maka beliau ini katanya mau potong rambut yang mana rambut ini sudah berbulan-bulan dipanjangin dan disayang-sayang dan udah ngabisin berbotol-botol shampoo buat perawatan. Selamat tinggal rambut panjaaang :P *kemudian ditimpuk pake Tekwan. hahaha :P

Maka sampailah kita pada saat yang berbahagia, dimana postingan ini gue tutup dengan mendoakan kaum LDR supaya langgeng dan yang nggak LDR supaya LDR secepatnya #eh.








   

2 komentar:

Anonymous said...

eh siti, post nya nyinggung banget (nyinggung diri siti sendiri)...
saya ini bukan LDR ya, tapi DSLR...
LDR ntu kamera ancak yang biasa dipake ama lado-ladoan buat selfie...
:v

Honesty Yonanda said...

Walaupun anonymous tapi gue tau siapa dikau dibalik komen ini, KEN.. Bahahhahaha udaaah, akui saja ke LDR an mu, Padang Batam ka bara bana lah tiket :P

Post a Comment